Pakar kesehatan kini semakin gencar dalam memberikan informasi yang benar dan akurat terkait penyakit diabetes. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat mengenai kondisi kesehatan yang sering kali menimbulkan banyak mitos di sekitarnya.
Salah satu pakar yang secara khusus mengkaji mitos seputar penyakit diabetes adalah dr. Andika, seorang dokter spesialis diabetes dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Menurut dr. Andika, ada beberapa mitos seputar diabetes yang perlu dipecahkan agar masyarakat tidak salah kaprah dalam mengatasi penyakit ini.
Pertama, salah satu mitos yang sering dipercayai adalah bahwa diabetes hanya dialami oleh orang yang gemuk. Padahal, diabetes dapat terjadi pada siapa saja, baik yang berbadan gemuk maupun kurus. Faktor genetik, pola makan yang tidak sehat, serta gaya hidup yang kurang aktif dapat menjadi pemicu terjadinya diabetes.
Kedua, mitos lainnya adalah bahwa penderita diabetes tidak boleh mengonsumsi gula sama sekali. Padahal, penderita diabetes masih diperbolehkan mengonsumsi gula dalam jumlah yang terbatas sesuai dengan anjuran dari dokter atau ahli gizi. Yang perlu diperhatikan adalah jenis gula yang dikonsumsi, seperti gula alami dari buah-buahan yang lebih sehat daripada gula tambahan yang terdapat dalam makanan olahan.
Ketiga, mitos yang perlu dipecahkan adalah bahwa penderita diabetes harus mengonsumsi obat secara terus-menerus seumur hidup. Sebenarnya, pengobatan diabetes tidak hanya melibatkan konsumsi obat, tetapi juga melibatkan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti pola makan yang seimbang dan rutin berolahraga.
Dengan demikian, pemahaman yang benar mengenai penyakit diabetes dapat membantu masyarakat untuk mengelola kondisi kesehatan mereka dengan lebih baik. Pakar seperti dr. Andika terus memberikan edukasi dan informasi yang akurat agar masyarakat dapat menghindari mitos yang tidak berdasar dan mengatasi penyakit diabetes dengan lebih efektif. Semoga dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat mencegah dan mengendalikan diabetes dengan lebih baik di masa depan.