Kadinkes tekankan Jabar fokus cegah lahirnya anak stunting baru

Kadinkes tekankan Jabar fokus cegah lahirnya anak stunting baru

Kadinkes Provinsi Jawa Barat, Bertho Jatnika, menekankan pentingnya fokus untuk mencegah lahirnya anak-anak dengan kondisi stunting di Jawa Barat. Stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis selama masa pertumbuhan.

Menurut data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Jawa Barat mencapai 31,9%, angka yang cukup tinggi. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah, terutama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

Bertho Jatnika mengatakan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak sebelum anak lahir, yakni dengan memberikan pemahaman kepada ibu hamil tentang pentingnya gizi yang cukup selama kehamilan. Selain itu, penting juga untuk memberikan layanan kesehatan yang baik selama masa kehamilan dan persalinan.

Selain itu, Bertho juga menekankan pentingnya memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan. ASI memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, dukungan dan edukasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif harus terus ditingkatkan.

Selain itu, Bertho juga menyoroti pentingnya pola makan sehat dan bergizi bagi anak-anak. Pemberian makanan bergizi sejak dini akan membantu dalam mencegah stunting pada anak-anak.

Dengan fokus yang lebih intensif dalam mencegah stunting, diharapkan angka kejadian stunting di Jawa Barat dapat terus menurun. Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan, diharapkan generasi muda Jawa Barat dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal tanpa mengalami stunting.