IDAI sebut MPASI tepat di 1000 HPK cegah malnutrisi pada anak

IDAI sebut MPASI tepat di 1000 HPK cegah malnutrisi pada anak

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menetapkan rekomendasi pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) sebesar 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah malnutrisi pada anak. Hal ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kesehatan anak-anak di Indonesia.

MP-ASI merupakan makanan tambahan yang diberikan kepada bayi selain ASI yang diberikan sejak usia 6 bulan. Pemberian MP-ASI yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak sangat penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. IDAI merekomendasikan pemberian MP-ASI yang mengandung gizi seimbang dan kaya akan nutrisi penting seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

Menurut IDAI, pemberian MP-ASI yang tepat sejak usia 6 bulan dapat membantu mencegah malnutrisi dan stunting pada anak. Malnutrisi merupakan kondisi kekurangan gizi yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan pertumbuhan anak. Stunting adalah kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan yang menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek dari standar yang seharusnya.

Dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS) 1000 HPK, IDAI menekankan pentingnya pemberian MP-ASI yang seimbang dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Pemberian makanan yang kaya akan protein, lemak sehat, karbohidrat kompleks, serta vitamin dan mineral sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dengan menerapkan rekomendasi IDAI dalam pemberian MP-ASI, diharapkan dapat membantu mencegah malnutrisi dan stunting pada anak-anak di Indonesia. Orangtua juga perlu memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang diberikan kepada anak serta memberikan pendampingan yang baik dalam proses pemberian makanan.

Sebagai masyarakat, kita juga perlu mendukung upaya pencegahan malnutrisi dan stunting dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dalam pola makan anak-anak. Dengan kerjasama yang baik antara orangtua, dokter, dan masyarakat, diharapkan dapat menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas di masa depan.