Dari reklamasi jadi rekreasi, ini asal usul Danau Sunter

Dari reklamasi jadi rekreasi, ini asal usul Danau Sunter

Dari reklamasi jadi rekreasi, ini asal usul Danau Sunter

Danau Sunter merupakan salah satu destinasi rekreasi yang populer di Jakarta Utara. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya Danau Sunter dulunya merupakan lahan yang direklamasi oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta?

Proyek reklamasi Danau Sunter dimulai pada tahun 1978 sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi banjir di Jakarta Utara. Lahan yang dulunya merupakan rawa-rawa dan sawah ini kemudian diubah menjadi sebuah danau buatan yang memiliki luas sekitar 45 hektar.

Setelah selesai direklamasi, Danau Sunter kemudian menjadi tempat yang nyaman bagi warga Jakarta Utara untuk berolahraga, beristirahat, atau sekadar menikmati pemandangan alam yang indah. Taman rekreasi dan jogging track pun dibangun di sekitar danau, sehingga pengunjung dapat menikmati udara segar sambil berolahraga.

Selain itu, Danau Sunter juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti toilet umum, tempat parkir, dan warung makan. Hal ini membuat Danau Sunter semakin diminati sebagai tempat rekreasi keluarga di tengah hiruk pikuknya kota Jakarta.

Namun, tidak hanya sebagai tempat rekreasi, Danau Sunter juga memiliki fungsi penting sebagai tempat penampungan air hujan yang dapat mengurangi risiko banjir di Jakarta Utara. Dengan demikian, Danau Sunter tidak hanya memberikan manfaat bagi warga sekitar, tetapi juga bagi keselamatan dan kenyamanan seluruh warga Jakarta.

Dari reklamasi hingga menjadi destinasi rekreasi yang populer, Danau Sunter merupakan contoh yang baik bagaimana pemanfaatan lahan secara bijak dapat memberikan manfaat yang beragam bagi masyarakat. Sebagai warga Jakarta, mari kita jaga dan lestarikan Danau Sunter agar dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.